MANUSIA TERCERAHKAN DENGAN PENDIDIKAN



Oleh: Fatih Ihsani
Mahasiswa Magister Pendidikan Agama Islam Universitas Muhammadiyah, Malang.

Assuaiby.com, Malang - Manusia adalah makhluk yang diciptakan dengan dibekali akal pikiran yang ia miliki. Fasilitas berupa akal fikiran itulah yang akhirnya membedakan antara manusia dengan makhluk lainnya, seperti hewan, tumbuhan dan lain-lainnya. Dengan akal pikiran yang dimiliki, maka manusia mampu menjalankan tugas dan kehidupan ini dengan baik. 

Tanggung jawab besar yang diberikan oleh oleh Allah kepada makhluk yang bernama manusia di muka bumi sungguh amatlah berat, mengingat manusia dijadikan sebagai khalifatu fil Ardh yaitu sebagai khalifah di muka bumi yang mengemban amanah untuk menjaga, merawat serta melestarikan bumi ini dengan baik, dan tidak menjadikan bumi sebagai alat atau tempat untuk mencari kesenangan semata. 

Manusia dengan proses penciptaannya yang sempurna, sebagaimana yang telah termaktub di dalam Al Qur’an bahwa Allah telah menciptakan manusia dengan sebaik sebaik bentuk, dan manusia adalah makhluk yang senantiasa melaksanakan interaksi dengan manusia lain. Karena pada dasarnya manusia adalah makhluk social, yang segala aktifitasnya ini tidak akan terlepas dengan manusia lain atau dengan makhluk lain.

Manusia merupakan makhluk social yang sangat unik, hal ini tidak bisa terelakkan dan memang demikianlah realitas adanya. Keunikan tersebut disebabkan karena dua factor, yaitu tentang kodrat yang dimiliki manusia sedari lahir di muka bumi ini, dan factor yang diperoleh manusia selama perjalanan waktu, baik di dalam keluaraga, teman sekitar, maupun alam semesta.

Keberagaman dan keunikan yang dimiliki manusia akan berdampak terhadap manusia tersebut. Bagaimana manusia mampu menempatkan keberadaannya dan menjadi makhluk social dapat bersosial baik dengan manusia lainnya serta mampu memberikan kontribusi pada dirinya sendiri khususnya, juga kepada khalayak umum.

Manusia tidak bisa lepas dari pendidikan, dengan dapat memanfaatkan fasilitas yang telah diberikan kepadanya dengan baik dan benar serta digunakan sebagaimana semestinya. Manusia diberikan akal, jasmani, rohani dan komponen-komponen yang telah diberikan kepadanya, sehingga mampu tercerahkan. Jika manusia mampu mengoptimalkan komponen-komponen tersebut maka sudah barang tentu manusia akan menjadi manusia yang tercerahkan.

Lantas, yang menjadi pertanyaan adalah, bagaimana manusia mampu mengoptimalkan fasilitas yang telah diberikan kepadanya dengan baik dan benar. Maka sudah selayaknya manusia membutuhkan pendidikan yang harus tertanam pada diri manusia, karena pendidikan merupakan salah satu hal yang sangat mendasar yang harus dimiliki oleh manusia.

Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif dapat mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan oleh dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Maka makna pendidikan adalah sebagai usaha manusia untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi-potensi pembawaan baik jasmani maupun rohani sesuai dengan nilai-nilai yang ada di lingkungan masyarakat dan kebudayaan. ( H. Fuad Ihsan, 2003). 

Dari sini kita tahu peran pendidikan sangat penting untuk tumbuh kembangnya manusia untuk dapat menapaki tugas hidup dan kehidupan.

Sebagai pembelajar, kita setuju bahwa salah satu sendi kehidupan berbangsa dan bernegara adalah dari aspek pendidikan. Jika suatu bangsa dapat memperhatikan pendidikan yang terdapat di dalam negaranya maka hal tersebut mampu membantu meningkatkan peradaban manusia yang terdapat di negara terebut. Namun sebaliknya jika sebuah bangsa atau negara kurang memperhatikan sendi kehidupan maka hal ini dapat menghambat perkembangan suatu bangsa. 

Penulis beropini bahwa manusia yang tercerahkan adalah manusia yang berpendidikan. Jika melihat sejarah awal peradaban manusia yaitu Nabi Adam juga mendapatkan Pendidikan dari Allah SWT, sebagaimana yang termaktub dalam Al Qur’an QS. Al Baqarah:31 yang artinya “dan Dia mengajarkan Adam nama-nama (benda) semuanya, kemudian Dia perlihatkan kepada para Malaikat seraya berfirman,” sebutkan kepada-Ku nama semua (benda) ini, jika kamu yang benar.

Saat ini tantangan manusia semakin berat, dengan berkembangnya teknologi. Setiap manusia dituntut untuk memberikan pendidikan kepada anaknya agar tercerahkan dan tidak terjerumus pada jurang kegelapan. Hal ini diterapkan oleh Lukmanul Hakim  kepada anaknya, tatkala Lukman memberikan nasehat pendidikan dasar kepada anaknya agar sang anak tidak mensyekutukan Allah karena mensyekutukan-Nya adalah termasuk kedzaliman yang sangat besar. Karena kedzaliman itu merupakan kegelapan.

Pada abad 21 ini, manusia harus tercerahkan, terdidik, mau belajar, baik kepada orangtua, guru, buku, maupun linkungan sekitarnya. Untuk mengatasi dan menanggulangi derasnya arus globalisasi yang masuk ke negara kita, sama-sama kita menjadi pembelajar yang terbaik dalam segala hal. 

Banyak tokoh juga para founding fathers negara kita yang telah berkontribusi dalam hal pendidikan seperti Soekarno, Hatta, Sjahrir, Ki Hajar Dewantara, yang terkenal dengan taman siswanya, KH. Ahmad Dahlan dengan sekolah Muhammadiyah yang sampai hari ini sudah banyak mendirikan lembaga pendidikan. Belum lagi KH. Hasyim Asy’ari dengan lembaga Ma’arifnya, Moh Sjafei dengan sekolah kerajinan indonesianya di kayu tanam, dan masih banyak yang lainya.

Sehingga dengan demikian pendidikan merupakan salah satu pondasi dasar yang harus senantiasa diperhatikan oleh bangsa dan negara, agar umat manusia dapat tercerahkan dan mencerahkan semesta. Sesuai ungkapan: Barang siapa yang menghendaki kebahagiaan dunia maka dengan ilmu, barangsiapa yang menghendaki kebahagiaan akhirat maka dengan ilmu, dan barang siapa menghendaki kebahagiaan dunia akhirat pun dengan ilmu pengetahuan. Dan ilmu pengetahuan dapat didapatkan melalui jalan pendidikan-. 

Akhirnya menurut hemat penulis, pedidikan itu sangatlah penting untuk menciptakan peradaban suatu bangsa dan peradaban manusia di dalamnya, sehingga menuntut ilmu pengetahuan menjadi hal yang sangat fundamental bagi keberlangsungan hidup umat manusia. Semoga kita semua bisa menjadi manusia yang tercerahkan dengan pedidikan. Selamat membaca.

Editor: Sudono Syueb

1 Komentar