SUDAH BAU TANAH

 

SUDAH BAU TANAH


Oleh Sudono Syueb

Assuaiby.com, Sidoarjo - Dalam salah satu unggahan video yang disebar ada suara: " *Sudah Bau Tanah* " yang ditujukan pada Yai Mim. Suara siapa itu? Saya kurang tahu persis karena tidak tampak orangya. Tapi kalau diperhatikan logatnya, seperti suaranya seorang perempuan yang mengeluarkan suara DUGONG yang ditujukan pada Yai Mim di unggahan video yang lain. Nah, dalam unggahan video podcaste dg KDM, Sahara mengakui bahwa yang menyataka Dugong pada Yai Mim itu dirinya. 

Ungkapan *Sudah Bau Tanah dan Dugong* itu kasar sekali.

Kali ini saya akan sampaikan betapa kasarnya ungkapan Sudah Bau Tanah ini.

Ungkapan "bau tanah" memiliki makna kiasan yang merujuk pada kondisi seseorang yang sudah sangat tua dan tidak lama lagi akan meninggal dunia. Ungkapan ini biasanya digunakan untuk menyatakan bahwa hidup seseorang sudah mendekati akhir, sehingga ia seolah-olah sudah mencium bau tanah kuburan. 

Makna dan konotasi

Makna kiasan: Ungkapan ini tidak merujuk pada bau fisik atau aroma tanah yang sebenarnya, tetapi merupakan metafora untuk kematian atau akhir hidup.

- Konotasi negatif: Penggunaan ungkapan ini sering kali memiliki nada yang kurang halus atau kasar, karena secara langsung mengisyaratkan kematian seseorang.

- Konteks penggunaan: Ungkapan ini sering digunakan untuk orang yang sudah sangat lanjut usia dan tampak lemah atau sakit-sakitan. 

Contoh penggunaan dalam kalimat:
- "Sudah tua renta, usianya sudah bau tanah, jadi wajar kalau sering sakit-sakitan".
- "Jangan terlalu memaksakan diri, kamu sudah bau tanah sekarang".
- "Orang itu sudah bau tanah, tapi masih saja serakah dan tidak mau berbagi". 
- "Kamu itu sudah bau tanah, tapi belum sadar-sadar juga"
[6/10 17:10] sudonosyueb: BAU TANAH


Arti "bau tanah" paling umum mengacu pada aroma khas yang tercium saat hujan membasahi tanah kering, yang disebut Petrichor. Bau ini disebabkan oleh kombinasi senyawa seperti geosmin dari bakteri tanah, minyak nabati dari tanaman, dan ozon dari petir yang dilepaskan ke udara oleh tetesan air hujan. Istilah "petrichor" sendiri berasal dari bahasa Yunani yang berarti "batu" (petra) dan "cairan pembuluh darah dewa" (ichor). 
Penyebab Terjadinya Petrichor:
Geosmin: Bakteri di dalam tanah, seperti Aktinomisetes, menghasilkan senyawa kimia bernama geosmin saat kondisinya kering. Ketika hujan turun, tetesan air akan mengeluarkan geosmin ke udara, menciptakan bau tanah yang khas. 
Minyak Tumbuhan: Selama musim kemarau, tanaman mengeluarkan minyak yang mengumpul di tanah dan bebatuan. Tetesan hujan kemudian melepaskan minyak ini ke udara, menambah aroma petrichor. 
Ozon: Saat terjadi petir selama badai hujan, molekul oksigen dan nitrogen di atmosfer dapat dipecah dan bergabung membentuk ozon (O3). Molekul ozon ini terbawa ke udara bersama tetesan air hujan. 
Mengapa Bau Ini Menyenangkan?
Sensitivitas Hidung Manusia: Hidung manusia sangat peka terhadap geosmin, mampu mendeteksinya bahkan dalam konsentrasi yang sangat kecil, sehingga aromanya sangat terasa. 
Pengaruh Psikologis: Bau petrichor sering dikaitkan dengan nostalgia atau kenangan masa kecil saat bermain di alam, yang menyebabkan perasaan tenang dan damai. 
Kondisi Udara Setelah Hujan: Hujan juga dapat menghasilkan ion negatif di udara, yang oleh beberapa orang dianggap memberikan efek menenangkan.

0 Komentar