Ngaji llmu Nahwu: Macam-macam Huruf Maa ( ما) dan Fungsinya

Ngaji llmu Nahwu: 
Macam-macam Huruf Maa ( ما) dan Fungsinya

Oleh: Sudono Syueb

Assuaiby com, Sidoarjo - Dalam ilmu nahwu, huruf "maa" (ما) memiliki berbagai macam jenis dan fungsi. Secara umum, "maa" dapat berupa huruf atau isim, dan masing-masing jenis memiliki fungsi dan makna yang berbeda-beda. Berikut adalah beberapa macam huruf "maa" dan fungsinya dalam nahwu:

1. Maa Nafiyah (ما النافية):
- Fungsi: Menafikan atau meniadakan suatu kalimat atau kata kerja.
- Contoh: ما كتبَ محمدٌ (Muhammad tidak menulis).
- Jenis: Bisa masuk pada fi'il (kata kerja) atau isim (kata benda). Jika masuk pada fi'il madhi, maka meniadakan kejadian di masa lampau. Jika masuk pada fi'il mudhari', maka meniadakan kejadian di masa sekarang atau yang akan datang.

2. Maa Istifhamiyah (ما الاستفهامية):
- Fungsi: Bertanya tentang sesuatu yang tidak berakal.
- Contoh: ما هذا؟ (Apa ini?). 
- Keterangan: "Maa" dalam konteks ini berfungsi sebagai kata tanya dan biasanya berkedudukan sebagai mubtada (subjek) atau maf'ul bih (objek). 

3. Maa Maushulah (ما الموصولة):
- Fungsi: Berfungsi sebagai kata penghubung yang bermakna "yang" (الذي) untuk sesuatu yang tidak berakal.
- Contoh: أعجبني ما قرأت (Saya kagum dengan apa yang kamu baca).
- Keterangan: "Maa" dalam konteks ini menghubungkan dua kalimat atau dua bagian kalimat. 

4. Maa Mashdariyah (ما المصدرية):
- Fungsi: Berfungsi untuk mengubah suatu kalimat menjadi bentuk mashdar (kata benda yang menunjukkan suatu perbuatan).
- Contoh: سرني ما صنعت (Perbuatanku menyenangkan aku).
- Keterangan: "Maa" di sini ditakwilkan sebagai mashdar, dan biasanya diterjemahkan dengan "perbuatan" atau "kejadian".

5. Maa Syarthiyah (ما الشرطية):
- Fungsi: Berfungsi sebagai syarat, menjazemkan dua fi'il (kata kerja) sekaligus.
- Contoh: ما تفعل أفعله (Apa yang kamu lakukan, akan kulakukan juga).
- Keterangan: Fi'il pertama adalah syarat, dan fi'il kedua adalah jawab (balasan). 

6. Maa Hijaziyah (ما الحجازية):
 
- Fungsi:- Berfungsi seperti "Laisa" (ليس) dalam meniadakan suatu kalimat dan merofa'kan mubtada serta menashabkan khabar.
- Contoh:
ما الجنةُ تحتَ أقدام الأمهات (Surga itu bukan di bawah telapak kaki ib)   .
- Keterangan:
"Maa" dalam konteks ini beramal seperti "Laisa" dengan syarat-syarat tertentu. 

7. Maa Zaidah (ما الزائدة):
- Fungsi: Sebagai tambahan, tidak memiliki makna khusus.
- Contoh: إنما (Sesungguhnya, hanya).
- Keterangan: "Maa" dalam konteks ini berfungsi sebagai penguat atau taukid (penekanan). 

8. Maa Kaffah (ما الكافة):
- Fungsi: Menahan amalan huruf-huruf yang masuk padanya, seperti "inna" (إنّ) dan saudaranya.
- Contoh: إنما العلم نافع (Sesungguhnya ilmu itu bermanfaat).
- Keterangan: "Maa" dalam konteks ini menghilangkan pengaruh "inna" pada isim dan khabarnya.- 

9. Maa Ta'ajjubiyah (ما التعجبية):

- Fungsi: Digunakan dalam kalimat takjub (ungkapan kekaguman).
- Contoh: ما أحسنَ زيدًا! (Alangkah bagusnya Zaid!).( Sudono Syueb)

0 Komentar