Oleh: Sudono Syueb
Assuaiby.com, Sidoarjo - Surga adalah balasan. Allah SWT bagi orang-orang yang beriman, dan neraka adalah balasan bagi orang-orang yang durhaka. Allah SWT telah menjamin untuk memenuhi keduanya.
Orang-orang beriman yang akan masuk surga diperlihatkan neraka dulu supaya mereka berdyukur, dan orang-orang kafir yang akan masuk neraka diperlihatkan dulu surga supaya mereka menyesal.
Rasulullah Saw bersabda:
لاَ يَدْخُلُ أَحَدٌ الْجَنَّةَ إِلاَّ أُرِيَ مَقْعَدَهُ مِنْ النَّارِ لَوْ أَسَاءَ لِيَزْدَادَ شُكْرًا، وَلاَ يَدْخُلُ النَّارَ أَحَدٌ إِلاَّ أُرِيَ مَقْعَدَهُ مِنْ الْجَنَّةِ لَوْ أَحْسَنَ لِيَكُونَ عَلَيْهِ حَسْرَةً. (صحيخ بخاري: ٢٨٨٦)
Rasulullah saw. bersabda:"Tidaklah seseorang masuk ke dalam surga kecuali diperlihatkan kepadanya tempat duduknya di neraka seandainya dia berbuat buruk, agar dia bertambah rasa syukurnya. Dan tidaklah seseorang masuk neraka kecuali diperlihatkan kepadanya tempat duduknya di surga seandainya dia berbuat baik, agar bertambah penyesalannya" (HR Bukhari no 2886)
Bahkan sejak di dalam kubur, orang-orang mukmin duberi kesempatan mengintip neraka, seperti rieayat hadis lbnu Majah berikut ini:
وقد جاء عند ابنِ ماجَهْ مِن حَديثِ أبي هُرَيرةَ رَضِيَ اللهُ عنه أنَّ ذلك يَقَعُ عند المسألةِ في القَبرِ، وفيه: «فيُفرَجُ له فُرجةٌ قِبَلَ النَّارِ فيَنظُرُ إليها، يحطِمُ بَعْضُها بعضًا، فيُقالُ له: انظُرْ إلى ما وقاك اللهُ»،
Telah diriwayatkan oleh Ibnu Majah dari hadis Abu Hurairah RA bahwa hal ini terjadi ketika seseorang ditanya di dalam kubur. Dalam hadis tersebut disebutkan: 'Maka dibukakanlah sebuah celah menuju neraka, sehingga dia dapat melihatnya. Api neraka itu menghancurkan sebagian lainnya, lalu dikatakan kepadanya: 'Lihatlah apa yang telah Allah lindungi kamu darinya.'
Sedang lmam Ahmad meriwayatkan hadis yang menyatakan, sejak di dalam kubur, orang-orang mukmin diberi kesempata mengintip neraka dan surga:
ورَوَى أحمدُ مِن حديثِ أبي سَعيدٍ الخُدْريِّ رَضِيَ اللهُ عنه: «يُفتَحُ له بابٌ إلى النَّارِ، فيقولُ: هذا كان مَنزِلَك لو كفَرْتَ برَبِّك، فأمَّا إذ آمَنْتَ فهذا مَنزِلُك، فيُفتَحُ له بابٌ إلى الجنَّةِ، فيُريدُ أن ينهَضَ إليه فيقولُ له: اسكُنْ، ويُفسَحُ له في قَبْرِه».
Ahmad juga meriwayatkan dari hadis Abu Sa'id Al-Khudri RA bahwa: 'Dibukakanlah sebuah pintu menuju neraka, lalu dikatakan kepadanya: 'Ini adalah tempatmu jika kamu kafir kepada Tuhanmu. Namun, karena kamu beriman, maka ini adalah tempatmu.' Lalu dibukakanlah sebuah pintu menuju surga, dan dia ingin bangkit menuju pintu itu, tetapi dikatakan kepadanya: 'Tetaplah di tempatmu, dan kuburmu akan diperluas.'
والحِكمةُ مِن ذلك أنَّ المنعَمَ عليه إذا بُولِغَ في الإحسانِ إليه، فإنَّ مِن تَمامِ الإحسانِ أنْ يَشعُرَ قدْرَ السُّوءِ الذي خلَص منه، وأنَّ الكافِرَ إذا اشتَدَّ به العَذابُ، أُرِيَ مَقامَ الفوزِ الذي فاتَه؛ ليَتضاعَفَ حَسرةً ونَدامةً على ما فاتَه مِن الخيْرِ.
وفي الحَديثِ: إخبارُه صلَّى اللهُ عليه وسلَّم عن بَعْضِ الغَيبِ، وهو مِن عَلاماتِ النُّبوَّةِ.
Hikmah di balik hal ini adalah agar orang yang diberi nikmat dapat merasakan betapa besar keburukan yang telah dia hindari, dan agar orang kafir dapat merasakan betapa besar kerugian yang telah dia alami karena kehilangan kesempatan untuk mencapai kebaikan, sehingga dia akan semakin menyesali dan meratapi apa yang telah dia lewatkan.
Dalam hadis ini juga terkandung berita ghaib yang disampaikan oleh Nabi SAW, yang merupakan salah satu tanda kenabian.
Hadis ini juga memunjukkan bahwa Nabi SAW memberitahu kita bahwa tidak ada seorang pun yang masuk surga kecuali dia telah diperlihatkan tempatnya di neraka yang seharusnya menjadi tempatnya jika dia melakukan amal buruk di dunia dengan kafir, sehingga dia dapat meningkatkan rasa syukurnya kepada Allah. Syukur ini bukanlah kewajiban, tetapi lebih kepada rasa gembira dan puas. Demikian pula, tidak ada seorang pun yang masuk neraka kecuali dia telah diperlihatkan tempatnya di surga yang seharusnya menjadi tempatnya jika dia melakukan amal baik, yaitu Islam, sehingga dia dapat meningkatkan rasa penyesalannya atas siksa yang diterimanya.
Hadis ini menunjukkan hikmah di balik perbuatan Allah SWT, yaitu agar orang yang diberi nikmat dapat merasakan betapa besar keburukan yang telah dia hindari, dan agar orang kafir dapat merasakan betapa besar kerugian yang telah dia alami karena kehilangan kesempatan untuk mencapai kebaikan.
Dalam hadis ini juga terkandung berita ghaib yang disampaikan oleh Nabi SAW, yang merupakan salah satu tanda kenabian.
0 Komentar