Keutamaan Tetap Duduk Setelah Shalat di Mushalla Menunngu Shalat Berikutnya dalam Keadaan Suci
Oleh: Sudono Syueb
Assuaiby.com, Sidoarjo -Keterikatan hati orang lslam dengan shalat dan menunggu shalat adalah tanda kesungguhan iman kepada Allah Ta'ala dan merupakan jalan untuk memperoleh pahala besar dari Allah Azza wa Jalla. Rasulullah bersabda bahwa orang tersebut akan dimintakan ampunan olah Malaikat pada Allah.
Rasulullah SAW bersabda:
قال رسرلالله: المَلائِكَةُ تُصَلِّي عَلَى أَحَدِكُمْ مَا دَامَ فِي مُصَلاَّهُ الَّذي صَلَّى فِيهِ مَا لمْ يُحْدِثْ، تَقُولُ: اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ، اللَّهُمَّ ارْحَمْهُ
«لَا يَزَالُ أَحَدُكُمْ فِي صَلَاةٍ مَا دَامَتِ الصَّلَاةُ تَحْبِسُهُ، لَا يَمْنَعُهُ أَنْ يَنْقَلِبَ إِلَى أَهْلِهِ إِلَّا الصَّلَاة.(رواه البخاري)
Rasulullah SAW bersabda:“Para malaikat terus mendoakan salah seorang di antara kalian selama dia berada di tempat shalatnya yang dia shalat di tempat itu, selama dia tidak berhadats. Para Malaikat berdoa dengan mengucapkan: ‘Ya Allah ampunilah orang ini, Ya Allah rahmatilah dia. Salah seorang dari kamu selalu berada dalam shalat selagi shalat itu yang bertahan. Tidak ada yang mencegahnya kembali pulang kepada keluarganya, kecuali hanya shalat.” ( HR Bukhari )
وفـــي هــذا الحَـــديثِ
يُبيِّنُ رسولُ اللهِ ﷺ فضْلَ انتظارِ الصَّلاةِ في المساجِدِ، فيُخبِرُ ﷺ أنَّ الملائكةَ الكِرامَ تَستغفِرُ للعَبدِ المؤمنِ ما دامَ في مَكانِه الذي صلّى فيه، أو المكانِ المُعدِّ للصَّلاةِ، فيَدخلُ في هذا المعنى المُصلُّون، والمُنتظِرون للصَّلاةِ،
Dalam hadis ini, Rasulullah SAW menjelaskan tentang keutamaan menunggu shalat di masjid. Beliau bersabda bahwa para malaikat yang mulia memohonkan ampunan bagi seorang hamba yang beriman selama dia berada di tempat shalatnya atau di tempat yang disiapkan untuk shalat. Ini berarti bahwa orang yang sedang menunggu shalat juga termasuk dalam keutamaan ini.
ويَشمَلُ هذا الأجرُ المرأةَ لو صلَّتْ فِي مَسجدِ بيْتِها وجَلَسَتْ فيه تَنتظِرُ الصَّلاةَ إذا كان يَحبِسُها عَن قِيامِها لأشغالِها انتظارُ الصَّلاةِ. وهذا الثَّوابُ مَشروطٌ بألّا يُحدِثَ المُنتظِرُ حَدَثًا في الإسلامِ، يعني ما لم يَعصِ بأنْ يُؤذِيَ أحدًا بغِيبةٍ، أو سِبابٍ، أو نحوِه،..
Pahala ini juga berlaku bagi wanita yang shalat di masjid di rumahnya dan menunggu shalat, jika dia terhalang untuk melakukan kegiatan lain karena menunggu shalat. Pahala ini diberikan dengan syarat bahwa orang yang menunggu shalat tidak melakukan perbuatan yang melanggar Islam, seperti menggunjing atau memaki seseorang. Selama dia tidak melakukan perbuatan dosa, maka dia akan mendapatkan pahala yang besar.
وقِيلَ: بألّا يُحدِثَ حَدَثًا يَنقُضُ الوُضوءَ؛ لأنَّه إذا أَحدَثَ حدَثًا يَنقُضُ الوضوءَ فإنَّهُ يُبطِلُ الصَّلاةَ، فيُمنَعُ أنْ يكونَ في صَلاةٍ.
Disebutkan juga bahwa syarat untuk mendapatkan pahala ini adalah tidak melakukan hadats yang membatalkan wudhu, karena jika seseorang melakukan hadats yang membatalkan wudhu, maka shalatnya menjadi tidak sah dan tidak dapat dianggap sedang shalat.
وقدْ ذكَرَ النبيُّ ﷺ أنَّ الملائكةَ تقولُ في استغفارِها للعبدِ: اللَّهمَّ اغفِرْ له، اللَّهمَّ ارحَمْه. والفرقُ بيْن المَغفرةِ والرَّحمةِ: أنَّ المغفرةَ سَترُ الذُّنوبِ والتَّجاوُزُ عنها، والرَّحمةَ إفاضةُ الإحسانِ إليه.
Nabi SAW menyebutkan bahwa para malaikat memohonkan ampunan bagi seorang hamba dengan mengatakan: "Ya Allah, ampunilah dia, Ya Allah, rahmatilah dia." Perbedaan antara ampunan dan rahmat adalah bahwa ampunan adalah menutupi dosa-dosa dan memaafkannya, sedangkan rahmat adalah memberikan kebaikan dan nikmat kepadanya.
وبيَّن ﷺ أجْرًا آخرَ لمَن جلَسَ يَنتظِرُ الصَّلاةَ، فذَكَرَ أنَّ له أجرَ المُصلِّي وثَوابَه طِيلةَ المُدَّةِ التي تَحبِسُه فيها الصَّلاةُ، ما دام لا يَمنَعُه مِن الذَّهابِ إلى أهلِه إلّا الصَّلاةُ، ومُقْتضاهُ أنَّه إذا صَرفَ نِيَّتَه عَن ذلك صارفٌ آخَرُ انقَطَعَ عَنْه الثَّوابُ المذكورُ، وكذا إذا شارَكَ نِيَّةَ الانتظارِ أمْرٌ آخرُ.
Nabi SAW juga menjelaskan bahwa seseorang yang duduk menunggu shalat akan mendapatkan pahala seperti orang yang sedang shalat selama waktu dia menunggu shalat, asalkan tidak ada hal lain yang mencegahnya pergi ke keluarganya kecuali shalat. Ini berarti bahwa jika niatnya berubah atau ada tujuan lain yang dicampur dengan niat menunggu shalat, maka pahala tersebut tidak lagi diberikan.
#وفي الحديثِ:
بَيانُ فَضلِ الجلوسِ في المُصلّى على طَهارةٍ
#وفيه: الحثُّ على حَبْسِ النفْسِ في طاعةِ اللهِ عزَّ وجلَّ، وفِعلِ الخيرِ، والصَّبرِ على ذلك.
مصدر الشرح
( الموسوعة الحديثية الدرر السنية)
#بطاقة_الدعوة_الاسلامية
Dalam hadis ini terdapat penjelasan tentang keutamaan duduk di tempat shalat dalam keadaan suci dan dorongan untuk menahan diri dalam ketaatan kepada Allah Azza wa Jalla, melakukan kebaikan, dan bersabar dalam melakukannya.
Sumber: Al-Mausu'ah Al-Haditsiyyah Al-Durar Al-Saniyyah.
0 Komentar