Oleh: K.H. Ali Manshur Kastam
Pengasuh Ponpes Ar-Roudlotul llmiyah, Kertosono, Nganjuk
Senin, 26 Februai 2024
Teks Ayat 217
يَسْــئَلُوْنَكَ عَنِ الشَّهْرِ الْحَـرَا مِ قِتَا لٍ فِيْهِ ۗ قُلْ قِتَا لٌ فِيْهِ كَبِيْرٌ ۗ وَصَدٌّ عَنْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَ کُفْرٌ بِۢهٖ وَا لْمَسْجِدِ الْحَـرَا مِ وَاِ خْرَا جُ اَهْلِهٖ مِنْهُ اَكْبَرُ عِنْدَ اللّٰهِ ۚ وَا لْفِتْنَةُ اَکْبَرُ مِنَ الْقَتْلِ ۗ وَلَا يَزَا لُوْنَ يُقَا تِلُوْنَكُمْ حَتّٰى يَرُدُّوْكُمْ عَنْ دِيْـنِکُمْ اِنِ اسْتَطَا عُوْا ۗ وَمَنْ يَّرْتَدِدْ مِنْكُمْ عَنْ دِيْـنِهٖ فَيَمُتْ وَهُوَ کَافِرٌ فَاُ ولٰٓئِكَ حَبِطَتْ اَعْمَا لُهُمْ فِى الدُّنْيَا وَا لْاٰ خِرَةِ ۚ وَاُ ولٰٓئِكَ اَصْحٰبُ النَّا رِ ۚ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ
Artinya
Mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang berperang pada bulan haram. Katakanlah, "Berperang dalam bulan itu adalah (dosa) besar. Tetapi menghalangi (orang) dari jalan Allah, ingkar kepada-Nya, (menghalangi orang masuk) Masjidilharam, dan mengusir penduduk dari sekitarnya, lebih besar (dosanya) dalam pandangan Allah. Sedangkan fitnah lebih kejam daripada pembunuhan. Mereka tidak akan berhenti memerangi kamu sampai kamu murtad (keluar) dari agamamu, jika mereka sanggup. Barangsiapa murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itu sia-sia amalnya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya."
Tafsir
Sejak zaman nabi Ibrahim dan berlangsung sampai sekarang wilayah2 Arab ada bulan2 haram, ini diabadikan dalam Qs At Taubah, Allah menjadikan 12 bulan itu ada 4 bulan yang haram (khurumun bermakna: haram/mulia/larangan2)
4 bulan itu adalah bulan Dzuqodah, Dzuhijah, Muharam dan Rajab mudhor (mudhor itu salah satu dari kabilah Arab, namun nabi menyebut dengan Rajabnya Mudhor, artinya khabilah2 lain sering melanggar bulan Rajab, salah satu yang paling taat adalah Kabilah Mudhor, sehingga nabi menyebut ini sebagai penghargaan)
"jangalah kalian berbuat dzolim terhadap bulan itu"
Berbuat dzolim di bulan2 lain haram, namun di bulan ini lebih ditekankan untuk jangan berbuat dzolim sebab dosa dilakukan di bulan mulia dosanya berlipat ganda (sama dengan solat dzuhur berjamaah namun di masjidil Haram pahalanya berlipat ganda 100rbx, sama dengan gibah di bulan Rajab maka dosanya bisa membatalkan pahala dan berlipat ganda, kita harus hati2)
Yang dimaksud bulan2 khurum yaitu tidak boleh berperang, balas dendam, perampokan2 dll
Sebab bulan dzuqodah adalah bulan persiapan orang-orang mukmin yang kaya2 melaksanakan ibadah haji, dulu mereka ada yang berjalan kaki, ada yang memakai onta atau keledai, sepunyanya, sehingga menghabiskan waktu 3 bulan, jika nenek2 moyang orang Indonesia 4 bulan perjalanan.
Bulan Dzulhijjah disebut bulan khurum adalah bulan pelaksanaan haji
Bulan Muharam termasuk bulan khurum, sebab orang berhaji yang sudah selesai berkemas untuk pulang meninggalkan Makkah (sehingga 3 bulan itu harus dijaga keamanannya)
Di bulan Rajab Orang-orang sudah kangen untuk Umrah atau haji lagi
Dahabat2 bertanya apakah syariat nabi Muhammad sama dengan syariat nabi Ibrahim dan nenek moyang mereka? akhirnya ayat ini turun (Al Baqarah ayat 217), mereka bertanya apakah ada larangan berperang di bulan mulia seperti pada zaman Nabi Ibrahim, setelah ditanya tentang itu nabi Muhammad diam sebab jawaban nabi bukan berdasar perasaan namun menunggu wahyu turun (seperti dalam ayat "Mereka bertanya tentang Rum", Nabi muhammad hanya diam menunggu wahyu datang, setelah lama baru turun malaikat Jibril membawa wahyu, menyampaikan bahwa Rum itu urusan Allah)
Nabi Muhammad diperintahkan menjawab, berperang di Bulan khurum maka dosanya sangat besar sekali, peperangan yang terjadi di bulan khurum terlaknat, waktu mendekatkan diri pada Allah malah dijadikan waktu berperang
"yang menghambat orang dari jalan Allah, menghambat orang beribadah di Masjidil Haram dan mengusir penduduk Masjidil Haram, dosanya sangat besar sekali di sisi Allah"
Diantara dosa2 besar melebihi dosa berperang di bulan khurum adalah:
1. Orang-orang yang menghalangi orang di jalan Allah)
2. melakukan kekufuran termasuk dosa lebih besar, dibandingkan dengan perang di bulan mulia
3. Menghambat orang untuk datang dan melaksanakan ibadah di Masjidil Haram itupun dosanya sangat amat besar dibanding berperang di bulan Mulia, kecuali pelarangan masuk di Masjidil Haram itu darurat seperti masa covid dulu (bahaya itu harus dihilangkan, jika diperbolehkan maka orang islam banyak jatuh terkena covid, walaupun meninggal karena covid disebut mati syahid namun bahaya itu tak boleh sengaja dihampiri)
4. Mengusir penduduk Makkah, ini dosanya sangat besar dalam pandangan Allah, jauh lebih besar dosanya dibandingkan berperang di bulan2 mulia 👉ketika Nabi Muhammad dan para sahabat diusir dari Makkah sebab Rosulullah itu beragama Tauhid dan orang2 kafir itu syirik maka tak bisa bersatu dan Rosulullah diusir, inilah bukti bahwa orang kafir itu sejak dari dulu sangat kejam (sebab dalam islam itu kekafiran atau beriman itu pilihan yang konsekuensinya ditanggung masing2 maka tak ada orang islam menyiksa orang kafir gara2 kekafiran hingga mereka masuk islam, yang ada orang kafir menyiksa orang islam hingga mereka keluar dari islam, termasuk di Andalusia setelah 700tahun orang islam berkuasa, gara2 perpecahan, ada yang pro Inggris, maka pilihannya dibunuh atau masuk Kristen, jika tidak harus pergi dari Andalusia, sehingga sekarang banyak masjid yang dijadikan gereja di sana)
"Sedangkan fitnah itu lebih besar dosanya/bahayanya dari pada pembunuhan"
Sebab pembunuhan jika terjadi maka sudah selesai, yang mati karena membela agama maka mati syahid, manun jika fitnah maka korbannya selalu mengalami banyak kerugian, misalnya seorang mubaliq di fitnah akhirnya di blacklist dari semua kajian, istri minta cerai, anak tak mengakui dan dipecat dari pekerjaan, semua hancur, namun karena dia orang beriman maka sabar dan berdoa, ternyata mantan kariawanlah pelakunya yang mengaku setelah 3 tahun dan dia hanya meminta maaf, inilah bukti fitnah bahayanya jauh lebih besar dari sekedar pembunuhan makanya kita harus hati hati
Dalam ayat lain Allah mengatakan "Wahai orang islam waspadalah kalian terhadap fitnah yang tidak hanya menimpa kepada orang-orang dzolim saja, Orang-orang baik pun bisa terkena dan merasakan derita2 dari fitnah2 tersebut "
Ketika Usman menjadi khalifah, yang diangkat menjadi pejabat itu dari keluarga2 walaupun tanpa ada maksud membangun dinasti, ada ulama Yahudi pura2 masuk islam, lalu dia menyebarkan fitnah jika pejabat2 yang dipilih Usman adalah keluarganya sendiri, padahal tujuan Usman memilih keluarganya sebagai pejabat2 agar mudah menghukum jika melakukan pelanggaran sebab jika orang lain maka tak enak hati,
Pada akhirnya Amr bin Ash memimpin orang mesir datang ke Madinah untuk protes agar gubernur Mesir diganti orang mesir pribumi, setelah protes itu, akhirnya ada yang mengaku sebagai utusan Usman dari Madinah yang membawa surat dari Usman untuk Gubernur Mesir tertangkap di Mesir, sedangkan surat itu berisi tentang nama2 orang yang harus di bunuh dan surat itu juga berstempel Muhamadun Rosulullah, stempel kekhalifahan", karena fitnah ini orang mesir marah, 500 orang datang dan menuntut Usman untuk mundur, Usman tak mengakui membuat surat itu sebab stempel dibawa Marwan, maka Marwan dituntut untuk di bunuh, Usman tak mau sebab tak terbukti bahwa marwan membunuh, maka jika marwan tak dibunuh Usman harus turun akhirnya istana Usman dikepung namun Beliau tenang, hingga Abu Hurairah masuk dan bertanya kenapa tak menghabisi pemberontakan sebab Usman juga punya banyak pasukan, Usman mengatakan, aku tak mau mengotori tanganku dengan darah sebab tanggung jawabku nanti di akhirat, Ali masuk menasehati Usman, wahai Usman orang Mesir semakin banyak, agar reda maka Usman harus siap untuk turun dari kekhalifahan,
Tak lama pemberontak masuk menyerang Usman, ketika itu Usman selesai solat tahajud dan membaca Al Quran, tau hal itu istri Usman menghunus pedang dan melawan 50 orang sendirian dan akhirnya roboh, lalu Usman ditebas pedang hingga darahnya mengalir ke Al Quran (Al Quran ini ada hingga sekarang di Musium), setelah Usman wafat karena terburu2 Ali diangkat menjadi khalifah, dan ada lagi fitnah bahwa Ali bersekongkol dengan pemberontak Usman, padahal saat itu Ali menunda mengkhisos pembunuh Usman sebab keadaan politik sedang genting namun Aisyah menuntuk agar segera dilakukan qisos, akhirnya terjadi perang Jamal, perang pasukan Ali dengan pasukan Siti Aisyah, hingga nyaris siti Aisyah terbunuh namun diselamatkan Ali di atas kudanya dan diantar ke tempat yang aman, setelah itu Ali kembali ke perang lagi, setelah beberapa lama Muawiyah tak Terima dipecat jadi Gubernur maka terjadi pemberontakan akhirnya terjadi perang sipil, pasukan Muawiyah 45rb meninggal dan pasukan Ali 35 rb meninggal, akhirnya terjadi perdamaian, karena pasukan Muawiyah berpolitik dengan tombak dilempar mengenai Al Quran lalu diangkat tinggi meminta perdamaian, akhirnya perang dihentikan dan terjadi Mahkamah jumadul Taqim, akhirnya Ali harus mengundurkan diri dari jabatannya dan Muawiyah harus mengundurkan diri dari jabatannya dan memilih khalifah baru, pada waktu itu Amr bin Ash (wakil dari Muawiyah) menyuruh Abu Musa untuk (wakil dari kelompok Ali) duluan mengumumkan bahwa Ali turun, tapi ketika giliran Amr bin Ash justru mengatakan bahwa Muawiyah yang menggantikan, akhirnya pecah perang lagi dan akhirnya pasukan Ali pun pecah menjadi dua, kaum Khawarij (menolak Ali) dan kaum Syiah (mendukung Ali) pihak khwarij mengatakan islam pecah karena Ali, Muawiyah dan Amr bin Ash, pada waktu itu Ali di tikam saat menjadi Imam, karena Muawiyah terlambat solat di tengah jalan Muawiyah di serang dan hanya terkena sabetan pedang tangannya, akhirnya pembunuh kabur, pembunuh Amr bin Ash sudah menunggu di shaf depan, sebab Amr bin Ash sedang batuk maka tak jadi Imam di ganti oleh Imam cadangan dan inilah yang terbunuh, setelah Ali Wafat akhirnya Muawiyah jadi khalifah, Amr bin Ash tetap jadi gubernur (ini hanya fitnah sebab stempel, dulu stempel di jari nabi selama nabi masih hidup, setelah itu l jari Abu Bakar saat jadi khalifah, lalu di jari Umar saat jadi khalifah tapi ketika Usman menjadi khalifah stempel ini malah dibawa oleh sekertarisnya, dan membuat dampak perpecahan islam sampai sekarang. Inilah bukti bahayanya fitnah
" Dan orang2 Yahudi dan orang musrikin terus memerangi kalian hingga kalian keluar dari agama jika mereka mampu "
Maka banyak fitnah2 yang dibuat untuk orang islam dengan menyebar kabar bahwa orang itu teroris dan harus di hancurkan, orang kafir banyak yang bantu fitnah2 mereka, sedang orang islam sendiri kadang tak menolong saudaranya sendiri (seperti Arab Saudi yang tak langsung menolong Palestina sebab kawatir kakbah di rudal sehingga tak ada haji lagi, karena menyelamatkan hal ini, maka Arab saudi membantu secara diam2, sehingga kita tak boleh menuduh).
Kita sudah mempelajari ayat ini maka tetap teguh memperjuangkan islam dan tetap teguh pada ajaran islam, jika abai maka akan mengikuti orang2 Yahudi dll, maka Allah mengancam dengan
"Siapa dari orang islam murtad dari agamanya, setelah murtad mati dalam keadaan kafir maka rusaklah amal2 baiknya, akhirnya menjadi penghuni neraka (terus menerus bersama api)"
Apa enaknya aman dari gangguan orang Yahudi tapi masuk neraka, maka orang pandai itu tetap mempertahankan agama hingga meninggal
Sekian semoga bermanfaat🙏
Pencatat: Abi Kais
Admin: Sudono Syueb
0 Komentar